El - Mafaz 3529
Sejenak kita berdiri, mengawasi hari. Berpeluh dalam setiap
mimpi untuk sesuatu yang berarti. Berat semua beban kita sadari,
perih semua getir kita resapi. Itu semua hanyalah jalan untuk sebuah jati diri,
dan semangat kita tak kan pernah mati.
Selamanya kita satukan langkah. Setiap titah bijak adalah arah.
Tawa yang merekah dan air mata yang tumpah, satu-satunya
pijakan bagi kita untuk masa depan yang cerah.
Lalu kita ubah dunia menjadi lebih indah.
Sadar bahwa kita dan alam semesta, siap untuk berikan warna-warna
pada semesta, dengan persaudaraan islam kita persembahkan
sebuah cerita.
Kita sebarkan damai dimana kita berpijak. Lalu mengikat dengan cinta
ketika melangkah di atas jejak-jejak dan meninggalkan
kenangan indah saat pergi beranjak.
Lewat tarik mentari dan sejuk embun pagi,
kita pupus segala macam arogansi. Kita eratkan ikatan hati,
Di ujung jalan sana ada cahaya menanti.
Lalu semua pasang mata tengah bersaksi.
Mimpi kita akan abadi ...
mimpi untuk sesuatu yang berarti. Berat semua beban kita sadari,
perih semua getir kita resapi. Itu semua hanyalah jalan untuk sebuah jati diri,
dan semangat kita tak kan pernah mati.
Selamanya kita satukan langkah. Setiap titah bijak adalah arah.
Tawa yang merekah dan air mata yang tumpah, satu-satunya
pijakan bagi kita untuk masa depan yang cerah.
Lalu kita ubah dunia menjadi lebih indah.
Sadar bahwa kita dan alam semesta, siap untuk berikan warna-warna
pada semesta, dengan persaudaraan islam kita persembahkan
sebuah cerita.
Kita sebarkan damai dimana kita berpijak. Lalu mengikat dengan cinta
ketika melangkah di atas jejak-jejak dan meninggalkan
kenangan indah saat pergi beranjak.
Lewat tarik mentari dan sejuk embun pagi,
kita pupus segala macam arogansi. Kita eratkan ikatan hati,
Di ujung jalan sana ada cahaya menanti.
Lalu semua pasang mata tengah bersaksi.
Mimpi kita akan abadi ...
